selasa kemarin kita mempresentasikan tugas kelompok tentang jurnal yang menggunakan metode observasi. susah-susah gampang sih ya cari jurnal observasi hahaha...
so, langsung aja deh kita review
Realitas Cinta dimata Remaja Perempuan
studi kasus sindrom ramaja pada seorang perempuan remaja pasca film 'ada apa dengan cinta'.
jurnal dengan judul ini dibahas dan didiskusikan oleh kelompok 1.
kenapa kelompok ini memelih jurnal tersebut? karena jurnal ini membahas tentang presepsi cinta dikalangan remaja setelah menonton film ada apa dengan cinta.
tujuannya untuk memahami tentang metode observasi dalam jurnal yang bersangkutan.
permasalahan yang dipaparkan oleh peneliti :
bagaimana seseorang remaja belajar dan percaya akan apa yang disajikan oleh media?
bagaimana proses kultivasi tersebut terjadi? melihat posisi remaja tersebut sebagai reader media.
TEORI
Individu Remaja
mass media effects memperkenalkan sebuah konsep yaitu perceived reality. perceived reality adalah ukuran seberapa jauh anak-anak menerima apa yang mereka lihat di televisi sebagai hal yang nyata atau reflektif terhadap hidup mereka. (jeffres, 1997:185)
Media Massa
denis McQuail menyatakan peranan media massa dalam perkembangan remaja adalah (dalam Rakhmat, 1994:52,72) cermin yang memantulkan citra remaja terhadap remaja itu sendiri dan memiliki fungsi sebagai pembentuk identitas pribadi.
Melek Media
kesadaran akan media dalah sebuah sudut pandang yang digunakan khalayak secara aktif ketika terekspos oleh media dalam rangka menafsirkan arti pesan-pesan yang kita temui (Potter, 2001:4)
Teori Kultivasi
kultivasi melibatkan proses belajar dan konstruksi dari pandangan megenai realita sosial yang bergantung pada keadaan pribadi dan juga pengalaman setiap individu dan juga keanggotaan dalam kelompok. ia juga dilihat dalam proses interaktif antarapesan dan khalyaknya.
Film
film digunakan sebagai persona yang menyampaikan realita. menjembatani imajinasi dengan kenyataan yang mampu menciptakan ulang sebuah makna yang bisa menjadi identits penontonnya.
observasi
metode yang digunakan adalah metode observasi partisipan. observasi partisipan adalah suatu observasi dimana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari informan/sumber data yang sedang diamati/digunakan.
memliki 4 jenis yaitu:
partisipasi pasif
partisipasi moderat
partisipasi aktif
partisipasi lengkap
subjek penelitian
perempuan yang berusia 18 tahun
penonton/ penikmat film ada apa dengan cinta dan film lain dengan gender remaja penikmat musik pop remaja dan sinetron remaja dan lingkungan pergaulan yang popular.
hasil penelitian
realitas cinta AADC dan informan
sindrom cinta : penerapan teori kultivasi
khalayak pasif : teori resepsi
jika khalayak buta media
interpretasi
sebagai anak remaja yang masih berusia 18 tahun. informan memang masih mengalami kelabilan dalam menemukan karakter dirinya. secara psikologis, aspek kognitif dalam dirinya memang masih mengalami pancaroba. sebuah masa ketika dirinya masih mencari kepastian akan wujud dan jati diri, ini membuat informan menjadi lebih rentan terhadap pengaruh lingkungan, baik datang dari keluarga, sekolah, teman sepermainan, maupun dari media.
hipotesis peneliti terbukti yaitu akibat rendahnya tingkat melek media serta pengaruh pengalaman pribadi baik yang datang dari diri sendiri, keluarga, teman, maupun sekolah informan yang berusia 18 tahun, sebagai remaja perempuan, ia masih rentan terhadap apa yang diberikan oleh media.
kesimpulan
pada jurnal
informan memiliki pengetahuan yang terbatas karena faktor usia. keluarga, sekolah, dan lingkungan pergaulannya, informan tergolong yang tidak melek media.
informan tidak mampu melihat media secara kritis.
kecenderungan informan memaknai apa yang ada di media secara dominan dan menerapkannya sebagai karakter dirinya.
kelompok
observasi partisipasi memungkinkan diperoleh data yang lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna setiap perilaku yang tampak.
jurnal ini dibahas oleh kelompok 6
yang melatarbelakangi pada jurnal ini untuk mengetahui dinamika post traumatic growth atau pertumbuhan pasca trauma menuju perubahan hidup yang positif dan ingin memahami lebih jauh lagi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya post traumatic growth pada penderita kanker payudara.
analisis
metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma fenomenologi. menurut moleong (2005) metode penelitian kualitatif dalam paradigma fenomenologi berusaha memahami arti (mencari makna) dari peristiwa dan kaitan-kaitannya dengan orang-orang biasa dalam situasi tertentu.
alasan peneliti menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan gejala secara holistic kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri penulis sebagai intrumen kunci.
metode observasi dilakukan bersamaan dengan wawancara mengingat kedua metode ini saling mendukung dalam mendapatkan data yang diinginkan. teknik pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri. kemudian mencatat perilaku yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya.
observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah non partisipan. penulis lainnya sebagai pengamat tanpa terlibat dalam kehidupan maupun kegiatan informan. observasi dilakukan diluar proses wawancara dan juga selama wawancara berlangsung yang memungkinkan penulis memperoleh data yang sifatnya non verbal antara lain : gerakan tubuh, mimik muka, ekspresi wajah, dan intonasi suara informaan saat wawancara serta juga tentang bagaimana informan penelitian yang dalam hal ini adalah penderita kanker payudara.
hasil dan pembahsan
dalam hasil penelitian tersebut hikamh yang didapat adalah post traumatic growth atau pertumbuhan pasca trauma secara teoritis, konsep pertumbuhan masa trauma didefinisikan sebagai pengalaman perubahan positif yang signifikan timbul dari perjuangan dari krisis kehidupan yang besar antara lain :apresiasi pengalaman hidup dengan prioritas baru, rasa kekuatan pribadi meningkat dan spiritual berubah secara menigkat dan spiritual berubah secara postif.
spiritual dalam konteks ini mengacu pada rasa bersyukur yang lebih besar kepada sang pencipta. peningkatan rasa komitmen seseorang kepada tradisi keagamaan atau pemahaman yang lebih jelas dari keyakinan agama seseorang.
kesimpulan
terdapat dua faktor yang mempengaruhi aspek post traumatic growth pada kedua informan. faktor tersebut dapat dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. berdasarkan pada pembahasan dapat diketahui bahwa setidaknya terdapat 4 pertumbuhan pasca trauma atau (post traumatic growth) yang signifikan timbul dari perjuangan informn dalam menghadapi penyakit payudara ini, antara lain: peningkatan spiritualitas, positive improvement in life. proses sosial yang semakin tinggi dan realisasi sosial yang semakin baik.
ketika didiagnosa menderita penyakit yang mengancam hidupnya, individu sering memikirkan kembali makna dan tujuan hidup mereka dan mempelajari kembali prioritas mereka.
subjek penelitian
perempuan yang berusia 18 tahun
penonton/ penikmat film ada apa dengan cinta dan film lain dengan gender remaja penikmat musik pop remaja dan sinetron remaja dan lingkungan pergaulan yang popular.
hasil penelitian
realitas cinta AADC dan informan
sindrom cinta : penerapan teori kultivasi
khalayak pasif : teori resepsi
jika khalayak buta media
interpretasi
sebagai anak remaja yang masih berusia 18 tahun. informan memang masih mengalami kelabilan dalam menemukan karakter dirinya. secara psikologis, aspek kognitif dalam dirinya memang masih mengalami pancaroba. sebuah masa ketika dirinya masih mencari kepastian akan wujud dan jati diri, ini membuat informan menjadi lebih rentan terhadap pengaruh lingkungan, baik datang dari keluarga, sekolah, teman sepermainan, maupun dari media.
hipotesis peneliti terbukti yaitu akibat rendahnya tingkat melek media serta pengaruh pengalaman pribadi baik yang datang dari diri sendiri, keluarga, teman, maupun sekolah informan yang berusia 18 tahun, sebagai remaja perempuan, ia masih rentan terhadap apa yang diberikan oleh media.
kesimpulan
pada jurnal
informan memiliki pengetahuan yang terbatas karena faktor usia. keluarga, sekolah, dan lingkungan pergaulannya, informan tergolong yang tidak melek media.
informan tidak mampu melihat media secara kritis.
kecenderungan informan memaknai apa yang ada di media secara dominan dan menerapkannya sebagai karakter dirinya.
kelompok
observasi partisipasi memungkinkan diperoleh data yang lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna setiap perilaku yang tampak.
Post Traumatic Growth Pada Penderita Kanker Payudara
yang melatarbelakangi pada jurnal ini untuk mengetahui dinamika post traumatic growth atau pertumbuhan pasca trauma menuju perubahan hidup yang positif dan ingin memahami lebih jauh lagi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya post traumatic growth pada penderita kanker payudara.
analisis
metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma fenomenologi. menurut moleong (2005) metode penelitian kualitatif dalam paradigma fenomenologi berusaha memahami arti (mencari makna) dari peristiwa dan kaitan-kaitannya dengan orang-orang biasa dalam situasi tertentu.
alasan peneliti menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan gejala secara holistic kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri penulis sebagai intrumen kunci.
metode observasi dilakukan bersamaan dengan wawancara mengingat kedua metode ini saling mendukung dalam mendapatkan data yang diinginkan. teknik pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri. kemudian mencatat perilaku yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya.
observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah non partisipan. penulis lainnya sebagai pengamat tanpa terlibat dalam kehidupan maupun kegiatan informan. observasi dilakukan diluar proses wawancara dan juga selama wawancara berlangsung yang memungkinkan penulis memperoleh data yang sifatnya non verbal antara lain : gerakan tubuh, mimik muka, ekspresi wajah, dan intonasi suara informaan saat wawancara serta juga tentang bagaimana informan penelitian yang dalam hal ini adalah penderita kanker payudara.
hasil dan pembahsan
dalam hasil penelitian tersebut hikamh yang didapat adalah post traumatic growth atau pertumbuhan pasca trauma secara teoritis, konsep pertumbuhan masa trauma didefinisikan sebagai pengalaman perubahan positif yang signifikan timbul dari perjuangan dari krisis kehidupan yang besar antara lain :apresiasi pengalaman hidup dengan prioritas baru, rasa kekuatan pribadi meningkat dan spiritual berubah secara menigkat dan spiritual berubah secara postif.
spiritual dalam konteks ini mengacu pada rasa bersyukur yang lebih besar kepada sang pencipta. peningkatan rasa komitmen seseorang kepada tradisi keagamaan atau pemahaman yang lebih jelas dari keyakinan agama seseorang.
kesimpulan
terdapat dua faktor yang mempengaruhi aspek post traumatic growth pada kedua informan. faktor tersebut dapat dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. berdasarkan pada pembahasan dapat diketahui bahwa setidaknya terdapat 4 pertumbuhan pasca trauma atau (post traumatic growth) yang signifikan timbul dari perjuangan informn dalam menghadapi penyakit payudara ini, antara lain: peningkatan spiritualitas, positive improvement in life. proses sosial yang semakin tinggi dan realisasi sosial yang semakin baik.
ketika didiagnosa menderita penyakit yang mengancam hidupnya, individu sering memikirkan kembali makna dan tujuan hidup mereka dan mempelajari kembali prioritas mereka.
Mitos tentang kehamilan
dibahas oleh kelompok 2
alasan memilih jurnal tersebut karena fenomena kehamilan paling banyak terjadi dan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
ada beberapa pantangan yang di percayai oleh sebagaian masyarakat umum yang diyakini sebagai larangan yang harus di hindari pada ibu hamil. apabila di jalankan larangan tersebut, maka di yakini akan berdampak negatif pada diri ibu hamil dan janin yang di kandungnya.
kajian teoritik
observasi
observasi adalah metode fundamental dalam etologi yang mengadopsi sebuah pendekatan komparatif untuk memahami perilaku dan sering berusaha menjelaskan perilaku subjek yang di amati (Eibl-Eibesfeldt, 1975).
observasi ilmiah memperoleh data yang dilakukan dalam kondisi yang ditetapkan secara tepat dengan cara yang sistematis dan objektif dan dilakukan dengan pencatatan yang teliti.
observasi tanpa intervensi (naturalistic observation)
observasi terhadap perilaku dalam setting alamiah tanpa upaya dari pihak pengamat untuk mengintervensi (shaugnessy, 2007)
mitos
mitos adalah sistem kepercayaan dari suatu kelompok manusia. yang berdiri atas sebuah landasan yang menjelaskan cerita-cerita yang suci berkaitan dengan masa lalu. mitos yang dalam arti asli sebagai kiasan dari zaman purba merupakan cerita yang asal usulnya telah dilupakan, namun ternyata pada zaman sekarang mitos merupakan cerita yang dianggap benar (Harsojo, 1988).
kehamilan
kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).
analisis
mitos yng menyertai proses kehamilan tersebut adalah merupakan pengetahuan turun temurun yang diwariskan dan berkembang sebagai konsep kebudayaan dan tradisi yang berlaku hampir di sebagian besar masyarakat, yang pada akhirnya mampu membentuk pola perilaku yang menetap. sehingga atas gejala sosial ini sangat mudah dilakukan pengamatan (observasi) atas segala fakta yang ada.
observasi yang dilakukan dalam penelitian bersifat sistematik, dimana segala sesuatunya telah di rancang dan dilaksanakan sesuai dengan norma dan struktur ilmiah.
penelitian yang dilakukan dalam jurnal menggunakan metode wawancara dan observasi. respondennya wanita-wanita hamil 3 bulan pada tanggal 7 agustus 2008 dan wanita hamil tanggal 25 agustus 2008.
penelitian dilakukan dengan observasi sitematik natural dan partisipan, peneliti sudah menyiapkan hal dan peralatan untuk di observasi dan peneliti langsung terjun ke lapangan yaitu di daerah aceh.
gejala sosial ini sangat mudah dilakukan pengamatan (obsevasi) atas segala fakta yang ada.
kesimpulan
berdasarkan hasil observasi dan wawancara membuktikan bahwa:
mitos masih sangat berpengaruh di daerah aceh dimana ibu-ibu yang hamil masih menjalankan tradisi yang menyertai proses kehamilan.
mereka mempercayai bahwa mitos merupakan pengetahuan turun temurun yang diwariskan dan berkembang sebagai konsep kebudayaan dan tradisi yang berlaku hampir di sebagian besar masyarakat, yang pada akhirnya mampu membentuk pola perilaku yng menetap yang harus mereka laksanakan.
sekian review tugas presntasi dari saya...
terima kasihhh
salam superr :)
alasan memilih jurnal tersebut karena fenomena kehamilan paling banyak terjadi dan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
ada beberapa pantangan yang di percayai oleh sebagaian masyarakat umum yang diyakini sebagai larangan yang harus di hindari pada ibu hamil. apabila di jalankan larangan tersebut, maka di yakini akan berdampak negatif pada diri ibu hamil dan janin yang di kandungnya.
kajian teoritik
observasi
observasi adalah metode fundamental dalam etologi yang mengadopsi sebuah pendekatan komparatif untuk memahami perilaku dan sering berusaha menjelaskan perilaku subjek yang di amati (Eibl-Eibesfeldt, 1975).
observasi ilmiah memperoleh data yang dilakukan dalam kondisi yang ditetapkan secara tepat dengan cara yang sistematis dan objektif dan dilakukan dengan pencatatan yang teliti.
observasi tanpa intervensi (naturalistic observation)
observasi terhadap perilaku dalam setting alamiah tanpa upaya dari pihak pengamat untuk mengintervensi (shaugnessy, 2007)
mitos
mitos adalah sistem kepercayaan dari suatu kelompok manusia. yang berdiri atas sebuah landasan yang menjelaskan cerita-cerita yang suci berkaitan dengan masa lalu. mitos yang dalam arti asli sebagai kiasan dari zaman purba merupakan cerita yang asal usulnya telah dilupakan, namun ternyata pada zaman sekarang mitos merupakan cerita yang dianggap benar (Harsojo, 1988).
kehamilan
kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).
analisis
mitos yng menyertai proses kehamilan tersebut adalah merupakan pengetahuan turun temurun yang diwariskan dan berkembang sebagai konsep kebudayaan dan tradisi yang berlaku hampir di sebagian besar masyarakat, yang pada akhirnya mampu membentuk pola perilaku yang menetap. sehingga atas gejala sosial ini sangat mudah dilakukan pengamatan (observasi) atas segala fakta yang ada.
observasi yang dilakukan dalam penelitian bersifat sistematik, dimana segala sesuatunya telah di rancang dan dilaksanakan sesuai dengan norma dan struktur ilmiah.
penelitian yang dilakukan dalam jurnal menggunakan metode wawancara dan observasi. respondennya wanita-wanita hamil 3 bulan pada tanggal 7 agustus 2008 dan wanita hamil tanggal 25 agustus 2008.
penelitian dilakukan dengan observasi sitematik natural dan partisipan, peneliti sudah menyiapkan hal dan peralatan untuk di observasi dan peneliti langsung terjun ke lapangan yaitu di daerah aceh.
gejala sosial ini sangat mudah dilakukan pengamatan (obsevasi) atas segala fakta yang ada.
kesimpulan
berdasarkan hasil observasi dan wawancara membuktikan bahwa:
mitos masih sangat berpengaruh di daerah aceh dimana ibu-ibu yang hamil masih menjalankan tradisi yang menyertai proses kehamilan.
mereka mempercayai bahwa mitos merupakan pengetahuan turun temurun yang diwariskan dan berkembang sebagai konsep kebudayaan dan tradisi yang berlaku hampir di sebagian besar masyarakat, yang pada akhirnya mampu membentuk pola perilaku yng menetap yang harus mereka laksanakan.
sekian review tugas presntasi dari saya...
terima kasihhh
salam superr :)